Wednesday, December 29, 2010

Bab 8 Baim Sule

Baim : Selamat sore Om Sule, apa Om Sule itu 100% Indonesia ?
Sule : Kata siapa Om 100% Indonesia ?. Om hanya berkata "paling Indonesia". Om bukan 100% Indonesia.
Baim : Jadi Om itu campuran donk !!!
Sule : Iya Baim. Om itu blasteran. 65% Indonesia, 35% negara tetangga.
Baim : Pantesan warna rambutnya ngak hitam, kenapa Om ngaku-ngaku "paling Indonesia" ?
Sule : Om iri dengan ketenaran Baim sih.
Baim : Trus kenapa Om berkata "Jangan mau dibohongi anak kecil ?" Apa Om tidak punya anak ?
Sule : Om minta maaf ya sama Baim dan seluruh anak Indonesia atas perkataan itu.
Baim : Baim itu 100% Anak Indonesia, Baim juga sedih jika Timnas Garuda kalah, dan Baim juga bangga luar biasa jika Timnas Garuda Menang.
Sule : Iya Baim, Om baru sadar sekarang.
Baim : Ayo Om, kita dukung dan nonton Timnas Garuda tampil saat ini.
Sule & Baim : Garuda didada ku, Garuda kebanggaan ku, Ku yakin hari ini pasti menang.

Wednesday, December 1, 2010

Bab 7 Balik Kampus #1/2

Tiga tahun sudah keliling indonesia, suatu hari saat kembali di jakarta dan tiba di pagar rumah, saya berkata dari halaman rumah "Mama, aku pulang nih". Tas ransel isi laptop masih dipundak dan travel bag isi baju diseret. Tak lama Mama muncul dan berkata "Gimana kabarmu nak ?". "Baik-baik Ma", kata saya "Mama gimana kabarnya ? Baik-baik juga kan ?". Jawab Mama "Iya nak". Sambil saya peluk Mama lalu berjalan masuk ke rumah. Kami menuju meja makan, kebiasaan saya jika tiba dari luar kota, pasti ngobrol di meja makan dengan Mama dan Papa. Saya lepas tas ransel lalu duduk tapi sebelumnya ambil air putih.

Lagi asyik minum air putih, Mama berkata "Mama mau tanya nak, gimana dengan kuliahmu, kapan lulusnya ?". Selesai habis minum, saya jawab "Kenapa Mama tanya itu?", sambung saya "Aku bekerja dulu untuk mengumpulkan uang biaya skripsi Ma". Kata Mama "Mama bangga nak dengan kamu bisa bekerja sebelum lulus" sorot mata seorang ibu yang menatap mata anaknya "Tapi Mama lebih bangga jika kamu lulus kuliah, itulah kebanggaan Mama nak !!!"

Kalimat Mama "itulah kebanggaan Mama nak" tertanam di hati. Besok meliburkan diri. Lusa berangkat kerja langsung ke Manager, kata saya sambil ngetok pintu "Permisi Pak" deg-degkan jantung "Saya mau bicara". Jawab Manager "Silahkan masuk, ayo duduk" saya melangkah masuk dan duduk didepan bos saya dan katanya "Ada apa?". Saya ceritakan perbincangan saya dengan mama. Bos ngerti juga, tapi bertanya "Memang kuliah itu untuk apa sih?". Kata saya "Buat banggain Mama dan Papa saya". Balas Bos "Segitu doank, buat banggain Mama dan Papa kamu !!!"

SKAK mat !!!

... bersambung ke Bab 9 Balik Kampus #2/2

Monday, November 1, 2010

Bab 6 Petir

Percakapan Paijo dan Bos via HT jarak satu kilometer :

Bos : gimana pointing antena'nya ?
Paijo : belum bisa bos !
Bos : kenapa ?
Paijo : hujan bos !
Bos : 'kan air doank, emang kamu ngak bisa berhentiin ?
Paijo : emang saya pawang hujan bos !!!

Beberapa saat kemudian suara gelegar PETIR membelah bumi. Bos dan Paijo gemetaran.
Ntar gue ceritain deh gimana panik'nya turun dari tower 52 meter saat petir muncul.

Friday, October 1, 2010

Bab 5 Sarang Tawon

"Ngak ada ide, coretan gue di wall fesbuk teman, gue tulis ulang"

Mohon donk rahasia mengusir sarang lebah yang ada di menara-menara BTS (ketinggian 32 mtr s/d 72 mtr). Kebayang ngak sih ketika kita naik tower ternyata di ketinggian 32 mtr ada sarang lebah dan kita diserang, ampun deh, kepala bisa benjol segede apel !!!

Kalau muka di ENTUT lebah, coba bayangin lagi deh gimana bengkaknya tuh wajah. Setelah itu panas dingin 2 minggu, kalau telat penanganan bisa lewat. Kalau hujan kita ada pawang hujan, tapi kalau lebah atau tawon apa ada pawangnya ? Makanya mau nanya ke loe semua yang punya ternak tawon atau lebah.

Apa pengalaman loe sama dengan cara gue ? Kapan-kapan gue cerita versi gue. Gue dan teman-teman banyak nemu sarang lebah di tower Pulau Bali.

Wednesday, September 1, 2010

Bab 4 Mesin Waktu

Tiga tulisan sudah dipost di blog ini, semua kejadian-kejadian masa lalu. Dua tulisan kejadian 18 tahun lalu, dan satu tulisan rentetan peristiwa 10 tahun lalu.

Apa sih masa lalu ?
Apakah kejadian-kejadian masa lalu layak diceritakan ?
Apakah setelah dipost memberi kelegaan hati ?

Gue menulis apa yang gue alami dan tambahin hayalan gue
... hehehe ... biar ngak garing, tapi itu dikit ngak banyak. Gue juga ngak tahu apakah layak atau tidak, tapi ini sekumpulan cerita pendek, membuat gue tersenyum dan terharu saat mengenangnya, bahkan meneteskan air mata (gue dramatisir, biar pembaca blog terkesan ... hihihi ... oh ya kapan-kapan gue sharing deh cerita menguras air mata)

Andai ada mesin waktu, gue ngak mau pernah menggunakan mesin itu, mengubah perjalanan hidup gue. Gue pakai mesin waktu untuk melihat jaman dinosaurus masih ada, ribuan tahun lalu. Ngak nyambung ya !!! Gini aja, gue dan loe taruhan aja, iris-irisan kuping gajah, mungkin ngak kelak mesin waktu ditemukan ? atau percaya ngak dinosaurus itu ada ? Ngak penting banget ya pertanyaannya ... hehehe ...

Kejadian masa lalu apa yang paling berkesan dalam hidup loe ? Kalo ngak ada, mending loe cabut dari blog gue ini !!!

Thursday, July 1, 2010

Bab 3 Berangkat

Bandung, Bos telpon "Besok elu berangkat ke Batam", gue jawab "OK Bos". Meluncur ke batam selama 2 bulan, balik jakarta. Lagi enak istirahat sehari, Bos telpon lagi "Besok elu berangkat ke Medan", gue bilang "Siap Dan", di medan 1 bulan, balik jakarta lagi. Baru 2 hari di jakarta ketemu ibu dan ayah, Bos telpon "Besok berangkat ke Bandung, Garut, Tasik, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Jogja, Klaten, Solo, Magelang, Surabaya, Madura, Padang, Pakanbaru, Bengkulu, Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, Banjarmasin, Bali, Bima, Ruteng, Kupang, Soe, Atambua, Manado, Gorontalo, Palu, Parigi, Poso, Kendari, Toraja, Pare-pare, Makasar, Sangir Talaud, Ternate, Halmahera, Ambon, Masohi, ". "Yang bener nih ?" tanya gue bingung.

Tak terasa sudah 6 tahun perjalanan keliling Indonesia, tahun 1999 sampai dengan 2005, beberapa kota lain belum disebut. Naik pesawat mahal sampai murah pernah, naik perahu dayung antar pulau hampir kecebur laut sambil bawa alat harga 150 juta pernah. Naik kapal laut 8 jam diiringi lagu daerah pernah. Mengendarai mobil sendiri antar kota di jawa pernah. Naik mobil travel antar kota disetir orang gila pernah (kapan-kapan gue cerita nih pengalaman, jurusan Manado - Gorontalo). Mandi pakai air hujan pernah, di Kalimantan perbatasan dengan Malaysia.

Gue beruntung menjadi saksi pertumbuhan dunia seluler di Indonesia. Yang membuat gue bahagia, saat makan di warung, kota itu belum ada jaringan operator, tanpa diduga-duga tiba-tiba orang berteriak "Woiiiii, HP gue ada sinyal", gue bersama tim tersenyum bahagia. Pengalaman lain, di kota yang tadi tidak ada sinyal handphone, tiba-tiba di angkot, handphone salah satu penumpang bunyi, semua penumpang terkejut, penumpag lain yang punya HP langsung membuka handphone dan menelepon "Halo.. halo.. bro kota gue sudah ada sinyal nih, canggih deh". Gue dan teman-teman tersenyum bahagia. Sebagian masyarakat sudah membeli handphone karena di kota tetangga sudah ada sinyal handphone.

Saat peresmian jaringan operator dengan pejabat publik, saat mereka berpesta, kami jalan-jalan menikmati indah'nya kota, ke pantai atau pegunungan.

Tapi hampir 5 tahun ini, gue sudah menetap di jakarta. Gue kangen keliling Indonesia lagi. I LOVE YOU IBU PERTIWI INDONESIA.

Thursday, April 15, 2010

Bab 2 Efek Bisnis Cendana

Jakarta, Kilas balik tahun 1992, pendidikan di STM Telkom dimulai pukul 07.00 wib dan selesai 16:00 wib. Sekolah pertama di Indonesia 8 jam sehari tanpa asrama. Walau STM, seluruh mata pelajaran SMA diberikan, kecuali biologi. Bahkan kita lahap hanya 5 semester. Sisa satu semester diisi pelajaran teknik telekomunikasi dan magang serta main biliard.. hehehe.. Nyesel juga ngak dapat biologi, jadi ngak tahu anatomi tubuh, uda gitu mayoritas cowo. Oh ya, foto dipojok atas kanan gambar Alm. Pak Cacuk Sudarijanto.

Setiap hari, istirahat pukul 12.00 - 13.30 wib. Kita mendapat jatah makan siang dari PT. Telkom. Bersyukur bisa bersekolah di STM Telkom yang tingkat persaingannya tinggi dan memiliki siswa otak encer kecuali gue agak kental. Bangga luar biasa, perasaan yang dimiliki setiap siswa. Para pengajarnya pun bukan guru biasa, tetapi diseleksi sangat ketat dan melalui beberapa test. Petinggi PT. Telkom, kepala divisi regional, terjun langsung memantau sistem pendidikan STM Telkom (itu jika sempat, gue tulis biar lebih keren aja sekolah ini didatangi pejabat, ngak tahu dimana mereka sekarang)

Disaat semangat belajar yang tinggi, 3 bulan kita sudah belajar, tiba-tiba di surat kabar nasional bulan Oktober 1992 muncul berita Bapak Cacuk Sudarijanto Direktur Utama PT. Telkom diganti. Entah apa yang terjadi, usia kami baru belasan tahun. Kami tidak mengenal politik atau apapun itu tentang tender. Yang kami tahu, semua ini berhubungan dengan KELUARGA CENDANA. Sejak itu, tertanam cita-cita untuk menurunkan Presiden Soeharto. 6 tahun kemudian, tahun 1998, Soeharto jatuh, semoga jasa gue kelak dicatat sejarah. Ngayal deh gue.

Bapak Setyanto P. Santosa dipilih menjadi Direktur Utama PT. Telkom. Dengan latar belakang sarjana ekonomi, maka kebijakannya adalah efisien. Imbasnya sekolah kami juga terkena efisiensi, misalnya makan siang yang tidak ada lagi. Rasa bangga berubah menjadi kekuatiran bagaimana nasib kami siswa STM Telkom. Tetapi kita punya kepala sekolah yang luar biasa, Bapak Asep, selalu memotivasi kami untuk tetap belajar dengan sunguh-sungguh, mengingatkan harapan orang tua dipundak kami. Tapi tetap saja, kata "EFISIENSI" menjadi mimpi buruk gue sampai saat ini.

Tahun 1995, kami angkatan pertama diwisuda, yang menyedihkan PT. Telkom tidak merekrut kami, justru pertama merekrut kami adalah PT. Indosat. 40 siswa meluncur ke PT. Indosat. Saat itu diotak kami, dunia telekomuniasi adalah PT. Telkom dan PT. Indosat. PT. Telkomsel baru launching, dan pengetahuan kami belum mendalam tentang dunia seluler yang akan mengubah wajah dunia telekomunikasi masa datang. Beberapa siswa di terima di PT. Ratelindo (sekarang bakrie telcom), PT. Komselindo (sekarang fren), PT. Lintasarta dan beberapa perusahaan bidang PABX, beberapa siswa melanjut kuliah. Tragisnya gue ngak diterima dimana-mana, gagal test psikotes, gagal wawancara, gagal ngisi form bahasa inggris.. hehehe.. pasti kalian yang baca nyukurin deh.

Perusahaan telco terus tumbuh dan masuk Indonesia, PT. Motorola, PT. Ericsson, PT. Nokia, PT. Siemens, PT. Huawei, PT. ZTE, beberapa operator telco PT. XL, PT. Axis, PT. HCPT, Smart, Ceria, beberapa vendor lainnya, kami menjadi bagian dari itu, pakai kata 'KAMI' biar kesannya gue terlibat, padahal nngak. Terimakasih untuk visi dan misi dari alm. Bapak Cacuk Sudarijanto. Rest in peace.

Maaf ya jika ada nama vendor atau perusahaan yang belum disebut, jika ada yang mau nambahin silahkan. Untuk adik kelas, jangan pernah rendah diri jika tidak diterima di operator telco. Mulai dari perusahaan kecil dan sederhana untuk mencapai puncak kelak.. hehehe.. Ingat lagu Bondan "Ya sudahlahhhh.. Apapun yang terjadi ku 'kan selalu ada untuk mu".

Wednesday, March 17, 2010

Bab 1 Awal Perjalanan

JAKARTA, Tertarik juga saya untuk membuat blog, berbagi cerita dan menyimpan cerita.

Saya hanyalah seorang pemanjat tower yang mengerjakan proyek BTS GSM dari Sabang sampai Marauke. Dimulai tahun 1992 ketika saya diterima di STM Telkom Sandhy Putra Jakarta. Pada saat itu kami satu atap dengan Diklat PT. Telkom di Tomang Jakarta Barat, dan kami angkatan pertama yang terdiri dari anak-anak seluruh Indonesia yang memiliki cita-cita mengangkat derajat sosial orang tua kami. Sebuah kebanggaan bagi setiap orang tua yang anak-nya diterima di STM Telkom.

Saya ingat kalimat Alm. Bapak Cacuk S. saat itu Dirut Telkom berkata, "satu dolar yang saya tanam untuk kalian, sepuluh tahun lagi akan menjadi seribu dolar".

Dari sanalah perjalanan suka duka dimulai, dengan keringat dan air mata.