Friday, April 1, 2011

Bab 11 Damai Poso #1/4

Deg-degkan ke Poso Sulawesi Tengah. Rusuh dan pertikaian. Saya ke sana dalam rangka persiapan kedatangan Pak Yusuf Kalla, saat itu Menteri Kesejahteraan Rakyat, dalam rangka memberi sumbangan kendaraan operasional puskesmas, mobil polisi dan obat. Jaringan GSM belum ada, saya mempersiapkan itu. Oh ya, jangan berpikir saya orang penting ya. Saya hanya tukang panjat tower. Dan bagian kecil dari beberapa tim.

Saya berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, pukul 7 pagi wib, naik penerbangan Jakarta - Palu, tapi transit di Makasar. Tiba di Makasar pukul 9.30 wit. Ternyata mengalami delay saat akan lanjut ke Palu. Alasan gangguan operasional. Para penumpang diistirahatkan di hotel. Bermacam profesi kumpul, ada polisi, PNS, mahasiswa, pedagang, pengusaha kecil. Usia 20an sampai 60an, sekitar 14 penumpang. Kita jadi akrab dan berbagi cerita. Lama juga delay, sampai pukul 5 sore kita masih di hotel. Mulai kesel semua penumpang. Si polisi ngusulin "Gimana kalau kita bikin tenda ditengah bandara aja, pasti diliput media dan terkenal, tapi setelah itu siap disel".

Pukul 8 malam take off ke Palu. Tiba di Palu pukul 10 malam, turun pesawat ambil bagasi. Keluar bandara. Saya bingung juga. Nginap satu malam dulu di Palu atau langsung ke Poso. Jarak Palu - Poso ditempuh 4 jam. Tiba-tiba seorang Ibu baik hati, satu pesawat bersama saya, menegur "De, mau ke poso ya ?". Saya jawab "Ya Bu, tapi saya bingung". Jawab Ibu baik hati "Bareng Ibu aja, Ibu juga ke Poso dan hanya berdua. Ibu dijemput". Akhirnya saya iya'kan ajakan Ibu baik hati karena terdesak waktu meng-on air-kan sinyal GSM di Poso.

...bersambung ke Bab 14 Damai Poso #2/4