Thursday, August 1, 2013

Bab 30 Telanjang di Sungai

Bali, asyik bisa bepergian ke pedesaan. Terhindar dari sesak kota, debu, polusi, kemacetan. Pemandangan alam di pegunungan Pulau Dewata luar biasa. Sawah hijau terkena sinar matahari pagi, pohon-pohon rimbun, burung terbang, beberapa anjing bermalasan. Otak segar.

Saya pandangi semua itu dari ketinggian tower 52 mtr. Bumi berputar, sinar matahari berpindah dari timur menuju barat. Pekerjaan pemasangan antena dan radio selesai, jarum jam menunjuk pukul empat sore. Saatnya turun dari tower. Bersiap melepas safety, sekilas mata menuju ke arah bawah. Sungai membentang, aliran air menderu menabrak bebatuan.

Saya gerakan mata menjauh dari sungai, sekumpulan perempuan berjalan menuju tepi sungai membawa beberapa pakaian. Tubuh mereka ditutupi kain sarung mulai dari dada. Ada anak kecil, remaja, dewasa dan nenek-nenek, jumlah mereka sekitar 15 perempuan. Ya mereka mandi di sungai lepas kain sarung tanpa sehelai benang. Telanjang. Tertawa. Tersenyum. Tak ada kekuatiran diintip, atau malu. Semua itu saya saksikan dari ketinggian tower 52 mtr.

Monday, July 1, 2013

Bab 29 Anak Bearland

Saya di besarkan di kompleks Bearland (baca: berlan), daerah jalan matraman, Jakarta Timur. Berdasarkan cerita, jaman sebelum saya lahir, nama Bearland sudah terkenal karena kompleks TNI. Disana juga ada perumahan komplek Polisi Militer guntur manggarai. Tahu sendirikan kalau anak kolong gimana sifatnya ... hihihi ... tahun 70an dan 80an, anak Bearland ditakuti.

Kalau saya generasi remaja tahun 90an, tidak sedahsyat para senior-senior dulu. Katanya para senior-senior itu kemana-mana bawa granat dan pistol. Saya justru takut dengan keributan, hehehe. Kerjaan di Bearland cuma main bola saja antar RT, mandi di sungai ciliwung dan pintu air manggarai. Kadang kita ngeloyor pakai batang pohon pisang dari bukit duri sampai pintu air manggarai. Curi jambu tetangga, curi burung dara di kebon manggis.

Kini hampir 10 tahun ngak tinggal di Bearland. Ayah dan ibu juga sudah pindah ke Bekasi. Satu yang saya ingat, lapangan ada dimana-mana saat saya tumbuh di sana. Bermain dan bermain selalu bermain.

Saturday, June 1, 2013

Bab 28 Nyalain Korek di Tower

Jawaban Bab 22, bagaimana menyalakan korek di ketinggian 32 meter atau lebih ?

Inti'nya adalah menghalangi api supaya tidak tertiup angin. Leher baju yang kita pakai dinaikan ke dahi sehingga wajah tertutup. Masukan tangan dan korek ke dalam baju melewati perut. Selipkan rokok dimulut. Mulai hidupkan korek. Angin tertahan baju kita. Menyalah rokok. Silahkan mencoba.

Monday, April 1, 2013

Bab 27 Perpustakaan Gratis

Bersyukur masa kecil di kompleks Bearland, jalan matraman, Jakarta Timur. Mengapa demikian ? Ini karena ada toko buku yang berdiri disana, tepatnya di depan daerah tegalan matraman, yaitu Toko Buku GRAMEDIA.

Saya baca semua buku tiap rak yang ada di Gramedia Matraman. Nah kalau buku yang diplastik, saya robek aja lalu baca, anak Bearland gito loh, satpam dan penjaga juga ngak berani negur ... hihihi. Ngak kebayang jika ngak ada Gramedia, mungkin saya sudah jadi preman, jeger kelas teri. Buku yang saya baca antara lain cerita rakyat Indonesia, 1001 malam, Rin Tintin, Lima Sekawan, STOP, Seri Tokoh Penemu, Politik, Biografi Tokoh Indonesia, buku sejarah, fisika dan matematika.

Membaca itulah yang membuka wawasan hidup saya. Saya percaya, jika kita memulai dengan membaca dan budaya membaca mengakar maka bangsa ini akan bangkit. Kadang saya ingin tahu, apa landasan pihak Kompas Group membangun toko buku Gramedia di jalan matraman Jakarta Timur, secara disana biang keributan dan tawuran !!!

Friday, February 1, 2013

Bab 26 Bakar Rokok

Kadang saya dan teman-teman di atas tower sampai malam, apalagi kalau pekerjaan upgrade, harus mulai kerja jam 12 malam selesai subuh jam 5 pagi. Udara dingin dan ANGIN menusuk tulang. Paling enak dan asyik adalah merokok. Gimana merokok di atas tower ketinggian 20 mtr atau lebih, bahkan 72 mtr ???

ANGIN, itu masalah. Masalah bagaimana ? Musuh saat nyalain api. API ngak nyala berarti ngak bisa merokok, kecuali kalau pengen digigit-gigit aja tuh rokok ... hihihi ...

Bagaimana mencegah api tidak tertiup angin saat saya nyalain di ketinggian 72 meter ? Nah, kalian pembaca blog ini, coba pikirkan dan segera tutup mata sepuluh detik. Berhitung mulai ... satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh !!!

Buka mata sekarang, udah nemu ide gimana caranya ngak ? Belum. Nah kapan-kapan kalian ikut saya panjat tower 72 meter !!!